Story by june (diangkat dari kisah nyata)
SINOPSIS
“Abang sering melihat mu disini, apa tidak kepasana?” dia bertanya sambil menatapku dengan senyum,
yah senyum yang selalu mampu membuat hati menghangat sekalipun dia melihatku sebagai teman kelas atau bahkan Adik baginya.
Umurku tak terlampau jauh darinya, mungkin satu atau dua tahun aku tak bisa memastikannya kendati dia orang yang penutup menurutku.
yah senyum yang selalu mampu membuat hati menghangat sekalipun dia melihatku sebagai teman kelas atau bahkan Adik baginya.
Umurku tak terlampau jauh darinya, mungkin satu atau dua tahun aku tak bisa memastikannya kendati dia orang yang penutup menurutku.
“Bang Fais?, katanya ada kelas tambahan?.”
“kelasnya batal dosennya keluar kota, jadi kamu tidak kepanasan disini?” dia kembali bertanya dan duduk disampingku.
“Tidak,” jawabku singkat tanpa mengalihkan pandangan.
“Kenapa rooftop?.”
“Karena cuman ini yang paling tinggi di kampus ini, Ara suka melihat seseuatu dari ketinggian, di Bali juga seperti itu bedanya disini Ara tidak bawa gitar, kalau di bali Ara pasti bawa gitar dan nyanyi bersama angin”
ucapku panjangan lebar, pandanganku masih tertuju kedepan melihat keramaian kota Minang yang dipadati kendaraan yang berlalu lalang.
ucapku panjangan lebar, pandanganku masih tertuju kedepan melihat keramaian kota Minang yang dipadati kendaraan yang berlalu lalang.
“jadi siapa Dia?.”
Dia menanyakan dirinya sendiri tentang sosok yang aku maksud dalam tulisanku yang aku publis di blog pribadiku.
‘Itu Abang’ batinku
“Apa?” katanya lagi seolah menyadarkanku dari tatapan ku yang panjang padanya.
“Tidak ada, Dia hanya seseorang yang tidak mungkin aku ucapkan , jika Abang penasaran Bang Fais bisa membaca tulisan Ara sampai selesai.”
jawabku, yah pada akhinya aku akan memberitahunya melalui tulisan siapa Dia yang aku maksud meski aku sudah tak berada di kota ini lagi.
jawabku, yah pada akhinya aku akan memberitahunya melalui tulisan siapa Dia yang aku maksud meski aku sudah tak berada di kota ini lagi.
“Yah, keberu kamu balik ke Bali dong” katanya.
“Hmmm, tapi setidaknya Abang bakalan tahu kan” ucap ku sambil menatapnya lama.
No comments:
Post a Comment